Social Icons

Pages

Featured Posts

Kamis, 08 September 2016

Peranan Pemerintah dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Go Green

Hutan gundul akibat ulah tangan manusia yang menebangi kayu untuk dijual sebagai bahan baku kertas dan bahan bangunan serta furniture. Penebangan hutan untuk lahan pertanian yang dilakukan masyarakat atau untuk pembangunan pabrik, kantor, atau perumahan rakyat yang kadang tak sadar telah mengurangi hutan di negeri ini. Bahkan kerusakan tak sengaja seperti kebakaran hutan yang tiap tahun di musim kemarau selalu terjadi kebakaran hutan yang tak bisa terelakan menambah luasnya kerusakan hutan yang entah kapan bisa direboisasi baik oleh pemerintah maupun masyarakat yang tinggal di sekitar hutan itu. Hutan sebagai paru-paru dunia bahkan ada yang menyebutnya sebagai jantung dari bumi kita ini, selayaknya mendapat perhatian ekstra ketat.Hutan juga harus mendapat perlindungan dan pembelaan jika ada orang-orang atau siapa saja yang akan merusak atau melakukan penebangan baik resmi maupun liar. Kebijakan pemerintah seharusnya pro terhadap kelestarian hutan, bukan seperti sekarang ini yang belum memikirkan terhadap perlindungan hutan secara maksimal. Banyak malah dari para pejabat dan birokrat yang menyelewengkan kekuasaannya untuk memberikan izin kepada para pengusaha hutan yang ‘nakal’ yang mengeruk keuntungan pribadi dengan mengeksploitasi hutan secara membabi buta. Akibatnya dapat dipastikan kerusakan dan penggundulan hutan makin luas dan makin merajalela. Hutan Gundul Butuh Waktu Lama Menumbuhkannya Rasa prihatin dan bersedih atau hanya sekedar bersimpati atas gundulnya hutan-hutan di indonesia akibat pembukaan lahan untuk pertanian,pabrik,perumahan atau bahkan pembalakan liar tidak akan serta merta mengembalikan hijaunya dan rimbunnya hutan-hutan yang telah gundul itu. Perlu usaha keras dan sungguh-sungguh dari semua pihak untuk melakukan reboisasi yaitu penanaman atau penghijauan hutan kembali. Hutan yang lebat dengan pohon-pohon besar yang telah tumbuh dan hidup berpuluh tahun bahkan beratus-ratus tahun yang lalu, ini sedikit demi sedikit telah gundul. Seperti pada berita diatas telah musnah 1 juta hektar, bukan jumlah yang main-main, belum lagi hutan-hutan di seluruh wilayah NKRI yang juga telah mengalami nasib yang sama maka akan bertambah luas lagi hutan yang telah mengalami kegundulan. Hutan gundul tidak mudah menumbuhkan kembali. Tanah yang telah mengalami kegundulan dan gersang bahkan telah hilang unsur hara dalam tanah, sehingga sulit untuk ditanami kembali. Hutan alami tidak memerlukan perawatan sehingga tidak memerlukan biaya. Sedangkan untuk menanami hutan yang telah gundul diperlukan biaya yang tak sedikit dan memerlukan perawatan dan kesabaran. Kadang pohon yang telah ditanam mati karena tidak dirawat setelah dilakukan penanaman kembali. Bahkan diperlukan waktu yang lama untuk menumbuhkan hanya sebatang pohon saja. Hal-hal itulah kadang membuat proyek reboisasi sering gagal total dan bahkan sia-sia, telah menghabiskan dana yang banyak tapi tak ada hasilnya. Kadang proyek reboisasi juga hanya akal-akalan saja untuk mendapatkan kucuran dana. Alhasil proyek hanya dijalankan setengah hati dan kegagalan sudahlah pasti karena niatnya hanya ingin memperoleh keuntungan semata. Seharusnya hal itu tidak perlu terjadi jika Pemerintah dan masyarakat sama-sama sadar akan pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup umat manusia. Melestarikan Lebih Baik daripada Reboisasi Seharusnya niat yang tulus dari pemerintah dan masyarakat harus ditanamkan demi kelestarian hutan di negeri ini. Pemerintah dan masyarakat harus sadar bahwa melakukan pencegahan kerusakan hutan atau melakukan pelestarian lebih mudah dibanding dengan melakukan reboisasi. Reboisasi memang harus tetap dilakukan bagi hutan-hutan yang telah gundul. Tapi pencegahan terhadap kerusakan hutan yang lebih luas lagi harus segera dihentikan. Melakukan pelestarian lebih baik dan hanya diperlukan ketegasan dari pemerintah terhadap pelaku perusakan hutan dan menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya hutan bagi keseimbangan alam dalam menjaga kelangsungan kehidupan makhluk yang ada di muka bumi ini. Peranan Pemerintah dalam Kelestarian Hutan Dalam pelestarian hutan pemerintah harus proaktif dan berperan sebagai motor penggerak dan sebagai pelindung hutan yang utama. Hal-hal berikut ini mesti dilakukan oleh pemerintah. -Ketegasan Penegakan Hukum Ketegasan Pemerintah dalam kebijakan yang diambil haruslah memikirkan kelestarian hutan. Pemerintah dan para penegak hukum juga harus memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku pembalakan liar dan para cukong yang berada dibalik pelaku pembalakan liar itu. Pemerintah juga harus menindak tegas orang-orang yang telah melakukan pencurian sumber daya hutan serta para pelaku perusak hutan. Hukum tak pandang bulu, walaupun seorang pejabat kepala daerah yang melakukan harus dihukum seberat-beratnya. Penegakan hukum inilah yang jadi pangkal masalah sehingga pembalak liar dan para backing yang merupakan penegak hukum itu sendiri, cukong dan bahkan kepala daerah tetap melenggang bebas walaupun sudah jelas terbukti melakukan pengrusakan hutan dengan memberi izin yang menyalahi aturan kelestarian hutan. -Menerapkan Birokrasi Paperless Kebijakan Pemerintah atau birokrasi pemerintahan masih banyak menggunakan kertas-kertas. Hal ini sangat tidak mendukung terhadap kelestarian hutan. Apalagi setelah reformasi dengan kebijakan pilkada yang menggunakan kertas yang semakin banyak dengan mencetak jutaan dan bahkan ratusan juta surat suara yang telah menghabiskan berbatang-batang pohon kayu untuk kebutuhan kertas-kertas itu. Belum lagi kebijakan ujian-ujian yang diselenggarakan untuk kelulusan sekolah dan juga masuk perguruan tinggi dan kedinasan, semua menggunakan kertas-kertas. Apalagi kertas-kertas yang digunakan sehari-hari untuk dokumen dan surat-surat di kantor-kantor pemerintah yang tak terhitung lagi berapa tiap tahun yang dihabiskan. Semua itu bisa dikurangi dengan menggunakan kebijakan penerapan e-goverment yang mengaplikasikan birokrasi online. Hal-hal yang dulu menggunakan kertas bisa dikurangi bahkan ditiadakan (paperless). Jika pemerintah mau menerapkan kebijakan ini, niscaya penggundulan hutan untuk bahan baku kertas bisa diminimalis bahkan dapat dihilangkan. -Menggalakan Pariwisata Hutan Dengan melakukan pelestarian maka ekonomi kehutanan berkurang akibat dihentikannya penebangan hutan untuk industri furniture, kertas dan bahan bangunan. Sebagai penggantinya pemerintah bisa menggalakan pariwisata hutan. Pemerintah bisa membangun wisata alam yang selama ini sudah dibangun di beberapa tempat misalnya di taman hutan Gunung Leuser Sumatera Utara dan Taman Nasional Ujung Kulon di jawa Barat. Jika dikelola denga profesional maka wisata alam dan hutan ini akan menambah devisa negara di sektor pariwisata dan akan menambah pemasukan kas negara. Tak perlu pesimis bahwa wisata hutan tak diminati, bahkan para turis mancanegara lebih senang berwisata di hutan-hutan di indonesia ini. -Kebijakan Semua hutan adalah hutan lindung Pemerintah harus menerapkan kebijakan bahwa semua hutan adalah hutan lindung, yang wajib dilindungi dan dilestarikan. Tindak berat kepada siapa saja yang melakukan penebangan liar di setiap hutan di negeri ini.Dengan kebijakan ini maka kerusakan hutan bisa dikurangi sedikit demi sedikit. -Reboisasi Tepat Sasaran dan Perawatan Pasca Reboisasi Pemerintah harus melakukan reboisasi yang tepat sasaran dan harus melakukan pengawasan dan perawatan setelah dilakukan reboisasi. Perawatan pohon yang ditanam memerlukan dana yang tak sedikit. Apalagi untuk melakukan pemupukan dan penyiraman setiap pohon yang ditanam. Ini erat kaitannya dengan keberhasilan proses reboisasi itu sendiri. Tak jarang pohon yang telah ditanam dirusak oleh orang yang tak bertanggung jawab atau bahkan pohon yang baru bersemi dimakan oleh hewan-hewan liar atau malah hewan-hewan ternak milik masyarakat. Jika tidak dilakukan pengawasan dan perawatan reboisasitidak akan berhasil dengan maksimal. Peranan Masyarakat Terhadap Kelestarian Hutan dan Reboisasi Selain pemerintah,masyarakat juga harus berperan aktif dalam melakukan pelestarian dan penghijauan hutan kembali (reboisasi). Tanpa peran serta dan dukungan masyarakat maka kelestarian hutan juga tidak dapat dikendalikan. Berikut ini beberapa peran serta masyarakat yang cukup penting dalam pelestarian hutan di indonesia: -Menanamkan Kesadaran Pentingnya Hutan Seperti yang telah diuraikan diatas. Maka hutan sebagai paru-paru dunia dan bumi ini bergantung pada hutan sebagai penjaga suhu bumi agar tetap stabil (global warming). Dimana jika hutan ini habis maka suhu bumi tidak stabil sehingga kerusaka ekosistem yang lain akan susul-menyusul. Masyarakat harus tahu hal itu dan sejak dini anak-anak dan remaja harus didik untuk sadar lingkungan dan kelestarian hutan. Orang tua dan guru harus terus mengkampanyekan pentingnya hutan agar tertanam dalam bawah sadar mereka bahwa kerusakan hutan akan juga merusak kelangsungan hidup manusia. Jika kesadaran itu sudah tumbuh maka, masyarakat akan saling bekerja sama menjaga kelestarian hutan dan segera melapor atau mencegah dengan sendirinya jika ada orang-orang yang hendak merusak atau menebang pohon-pohon di hutan di sekitar mereka. -Menghilangkan Kebiasaan Ladang Berpindah-Pindah Bagi masyarakat petani harus dihindari pembukaan lahan hutan untuk pembuatan ladang yang berpindah-pindah. Ini juga penyebab kerusakan hutan yang mungkin masih sering terjadi terutama di daerah-daerah terpencil. -Kebiasaan Menanam Pohon Masyarakat terutama generasi muda diharapkan mempunyai kebiasaan menanam pohon dilingkungan tempat tinggalnya. Baik dipekarangan rumah atau dipinggir-pinggir jalan desa. Kebiasaan ini perlu dipupuk sejak dini. Memang sulit hal ini diterapkan didaerah perkotaan. Tapi kebiasaan ini masih bisa diterapkan di desa-desa dan digalakan untuk masyarakat desa. -Menjaga Lingkungan Hidup, menghemat Air Bersih dan Daur Ulang Masyarakat juga diminta untuk menjaga lingkungan tempat tinggal dengan menjaga kebersihan lingkungan. Menghemat penggunaan air bersih dan tidak mencemari sumber-sumber air bersih seperti sungai dan danau dan lain-lain. Masyarakat juga harus kreatif memanfaatkan teknologi daur ulang untuk menjadikan sampah sampah organik sebagai pupuk dan juga menggunakan kertas daur ulang untuk menghindari penggunaan kertas. ** Sebagai penutup tulisan ini dapat diambil kesimpulan bahwa pemerintah harus tegas dalam menegakkan hukum dan kebijakan yang pro terhadap kelestarian hutan. Masyarakat juga harus membantu pemerintah dengan cara berperan aktif menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Semoga beberapa uraian diatas bisa diterapkan untuk menjaga kelestarian hutan di Indonesia, agar Indonesia tetap memiliki hutan untuk bisa diwariskan kepada anak cucu kita kelak dan menjaga kelangsungan bumi dan tanah air Indonesia yang kita cintai ini.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gun4w4n/peranan-pemerintah-dan-masyarakat-dalam-pelestarian-dan-reboisasi-hutan-di-indonesia_55294387f17e617d558b458d

Dari Penghijauan,Reboisasi ke Program Pengkayaan Hutan

Penghijauan dan Reboisasi
Konflik pertanahan di Tapanuli (Tobasa, Samosir, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara) pada umumnya berawal dari masuknya berbagai program pemerintah seperti reboisasi dan penghijauan ke daerah ini. Dengan dalih penghijauan dan reboisasi, pemerintah (dinas terkait) melakukan pendekatan ke masyarakat disertai iming-iming dan janji bahwa program ini berrtujuan untuk melestarikan hutan, menjaga lingkungan, mengatasi masalah kekurangan air, dan agar tanah tidak kosong (produktif). Tentunya untuk meyakinkan masyarakat, dibuat juga perjanjian (tertulis dan tidak tertulis) bahwa dalam program ini rakyat tetap sebagai pemilik tanah. Pada saat itu, dinyatakan juga bahwa pohon yang ditanam tersebut nantinya akan menjadi milik masyarakat, dengan kata lain rakyat berhak menjual kayunya. Pada umumnya isi perjanjian sama, bahwa dalam waktu 25-30 tahun, tanah akan dikembalikan kepada masyarakat (pemilik).

Namun apa yang terjadi setelah 30 tahun yang diperjanjikan? Jangan kan berhak menjual kayu, masyarakat yang dulunya pemilik tanah, malah tidak berhak lagi atas tanah-tanah yang digunakan untuk program penghijauan dan reboisasi ini. Bahkan di atas tanah-tanah ini sudah diberikan ijin usaha kepada para pemodal. Salah satunya pemilik ijin (konsesi) terluas adalah PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL). Tentunya masih banyak ijin lainnya yang diberikan pemerintah kepada pengusaha secara sepihak (tanpa persetujuan masyarakat), khususnya di hutan adat.

Dari catatan KSPPM paling tidak ada beberapa konflik yang muncul akibat program reboisasi dan penghijauan ini di antaranya: (1) Klaim tanah adat turunan Ama Raja Medang Simamora seluas 153 Ha, di desa Aek Lung, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan menjadi kawasan hutan negara.  Sebelumnya tanah ini dijadikan areal reboisasi dengan perjanjian 30 tahun tanah akan dikembalikan kepada masyarakat. Setelah 30 tahun berlalu, tanah adat ini sudah menjadi konsesi TPL. Bahkan setelah dilakukan pemetaan secara partisipatif, dan hasil pemetaan ini di overlay dengan peta kehutanan (BATB, Register, dan konsesi TPL) ternyata wilayah adat ini berrada di luar kawasan hutan; (2) Klaim wilayah adat milik marga Situmorang menjadi kawasan hutan negara di Langgelangge, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir; (3) Klaim wilayah adat turunan dari Op.Pagar Batu Pardede dan Raja Pangumban Bosi Simanjuntak, di Parlombuan, Desa Tapian Nauli III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara. Tanah adat seluas 3445 ha ini, pada tahun 1975, diminta oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kehutanan Tapanuli Utara untuk perluasan hutan dan mensukseskan program reboisasi. Namun pada akhirnya sudah menjadi areal HPH/TI PT TPL; (4) Klaim wilayah adat/tanah adat turunan Op. Ronggur Simanjuntak, seluas 800 Ha, di Huta Napa, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara menjadi kawasan hutan negara. Dulu pernah dijadikan proyek penghijauan, setelah pinus ditebang, tanah sudah menjadi konsesi PT TPL tanpa sepengetahuan dan kesepakatan dari turunan Op. Ronggur Simanjuntak;

Kasus-kasus di atas masih yang dapat dicatat dan diadvokasi KSPPM. Tentunya masih banyak lagi perampasan tanah-tanah adat di Tapanuli akibat adanya program ini.

Program Pengkayaan Hutan
Baru-baru ini, masyarakat di Huta Napa, Desa Siabal-abal IV dan Sabungannihuta V, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara menolak Program Pengkayaan Hutan. Melalui program ini Dinas Kehutanan Tapanuli Utara bermaksud mengadakan pembibitan kemenyan di lahan seluas 350 Ha. Hal ini tentunya mendapat protes dan penolakan dari warga. Sebab menurut warga, mereka selama ini hidup dari Tombak (hutan) Sialogo, Purbatua hingga ke Habinsaran (nama-nama hutan versi masyarakat setempat). Di areal ini sudah ada tanaman kemenyan beserta kayu alam lainnya. Di areal ini juga terdapat perladangan bernama Pispis Ree sekitar 6 Ha. Sehingga bagi masyarakat program ini hanya akal-akalan pemerintah untuk merampas tanah adat mereka. Sehingga mereka menanyakan kejelasan areal penanaman yang dimaksud pemerintah  untuk program ini kepada Kepala Dinas Kehutanan Tapanuli Utara (Alboin Siregar) ketika mengadakan sosialisasi program ini, 21 Nopember 2011, di desa tersebut. (lihat AntaraNews.com/Antara Sumut, 10 Februari 2012).

Seperti dijelaskan Trisna Harahap dalam Prakarsa edisi Nopember-Desember 2011 dalam tulisannya: Warga Keberatan atas Program Pengkayaan Hutan, bahwa saat itu Kadis Kehutanan menjelaskan program yang bernama “Program Pengkayaan Hutan” ini kepada warga. Hal ini dilatar belakangi akibat bumi yang semakin panas. Program ini merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk menambah tumbuhan di hutan sehingga menambah O2 dan Karbon dan dapat mengurangi dampak pemanasan bumi.

Menurut Kadishut, target semula, lokasi yang akan ditanam seluas 500 Ha, tetapi kemudian berkurang menjadi 350 Ha. Hal ini berdasarkan hasil survei lapangan oleh Dinas Kehutanan. Luas ini diambil berdasarkan peta Register Belanda. Nama-nama lokasi tersebut adalah Dolok Sibatuloting 150 Ha dan Dolok Parsialaan 200 Ha.

Mendengar penjelasan Kadishut ini, warga keberatan dan mengatakan bahwa masyarakat telah menguasai tanah tersebut sejak nenek moyang mereka. Mereka juga tidak mengenal dan tidak pernah mendengar  di daerah ini ada tombak yang bernama Dolok Parsialaan seperti disebutkan Kadishut. Kami keberatan dan sangat dirugikan jika pihak Kehutanan tiba-tiba masuk tanpa izin dari kami, demikian tanggapan warga saat itu.

Tetapi Kadishut tetap ngotot dan membantah pernyataan warga dengan mengatakan bahwa lokasi di mana program ini akan dilaksanakan merupakan tanah milik negara yang di atasnya tidak terdapat hak milik. Hutan ini masuk dalam kawasan Hutan Produksi, katanya. Ia juga menjelaskan bahwa program kehutanan ini, selain untuk kelestarian lingkungan, juga bertujuan untuk mensejahterakan rakyat. Tidak hanya swasta, perorangan pun diberikan izin untuk memanfaatkan hutan dengan tetap menjaga kelestariannya. Kehutanan tidak mengambil tanah yang dikerjakan masyarakat. Sekarang pun hutan dapat diusahai rakyat, asal masyarakat mengakui bahwa itu milik negara. Kehutanan hanya menambah tanaman yang ada di hutan (jenis kemenyan) karena merupakan sumber mata pencarian masyarakat di sini, jelasnya panjang lebar.

Meskipun terjadi saling bantah, namun Kadishut tetap bertahan dan mengatakan: “Dasar kami melakukan program pengkayaan hutan ini adalah karena lokasi tersebut merupakan hutan negara. Jika kehutanan tidak bisa mengerjakan lokasi itu, bukan karena itu tanah rakyat”.

Dikutip dari: http://www.ksppm.org/penghijauan

Apa itu Go Green?

Adalah penanaman kembali hutan yang telah di tebang (tandus, gundul). Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbo dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu).


Sebab-Sebab Kenapa Harus Melakukan Reboisasi

1. Melestarikan sumber daya alam
Unsur tata lingkungan biofisik yang nyata dan berpotensi untuk memenuhi kebutuhan manusia demi     mempertahankan kelangsungan hidupnya.  Maka tindakan eksploitasi harus harus disertai dengan       norma-norma pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam.
2. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan hidup harus menjadi perhatian yang serius di erra saat ini, meningkatnya kegiatan industri seperti pertambangan telah banyak mengganggu ekosistem hidup. Maka dari itu kita harus melakukan reboisasi (go green).
3. Untuk meningkatkan Sumber Daya Alam dan Melestarikan
4. Untuk melestarikan hutan dan mencegah adanya banjir


Cara-Cara Melakukan Reboisasi

Pengolahan sumber daya alam mencakup beberapa upaya yang dilakukan secara terpadu dan bertahap. Upaya ini disebut sebagai upaya terpadu karena dalam pengelolahan terhadap beberapa kegiatan yang dilakukan bersama-sama yaitu melakukan reboisasi. Berikut cara-cara melakukan reboisasi :
1. Pemanfaatan lingkungan
2. Pengendalian lingkungan
3. Pengawasan lingkungan
4. Kegiatan pemuluhan
5. Dan kegiatan pengembangan lingkungan

Setelah semua itu dilakukan, baru kita melakukan reboisasi atau yang biasa kita sebut dengan penanaman pohon (GO GREEN).


Manfaat Reboisasi

1. Mencegah keseimbangan alam
2. Mencegah terjadinya banjir
3. Mencegah global warming 


Perkembangan Reboisasi di Lingkungan Sekitar

Sejauh ini yang kita lihat disekitar kita, sudah banyak yang melakukan penanaman pohon, seperti di sekolah-sekolah atau pun di tempat lain. Usaha melestarikan lingkungan dari pengaruh dampak pembangunan adalah salah satu usaha yang perlu dijalankan. Pengolahan lingkungan yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan akibat suatu pembangunan proyek. Pengolahan yang baik menjaga ekosistem dengan mencegah berlangsungnya pembangunan, sebab pembangunan itu perlu untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Jadi, yang penting disini adalah membangun dengan berdasarkan wawasan lingkungan bukan membangun yang berdasarkan wawasan ekonomi semata saja. Sesuai dengan dampak yang di duga akan terjadi, maka di tetapkan cara pengelolahan yang akan dilakukan agar tepat guna. Teknologi yang akan digunakan, ditentukan berdasarkan prinsif efektif, efisien dan biaya murahan agar dapat ditanggung dari hasil proyek tanpa harus menderita kerugian. Tujuan dari pengelolahan lingkungan disini terutama mencegah kemunduran populasi sumber daya alam yang dikelola dan sumber daya alam lainnya yang ada disekitarnya dan mencegah pencemaran limbah /polutan yang membahayakan. Maka dari itu mulai sekarang mari kita jaga lingkungan hidup ini dengan cara tingkatkan penanaman pohon (GO GREEN).
 

Selasa, 06 September 2016

Gaya Pacaran Anak Jaman Sekarang

Menurut Survey yang ane lakukan nih, Kalo di tanya satu per satu sama teman saya banyak sekali alasan dan faktor nya. Intinya Ada beberapa pemahaman salah tentang pacaran anak muda jaman sekarang, Entah itu FAKTA atau MITOS :D simak aja dulu gan  !
1. Gak punya pacar berarti gak laku :
Nah masalah ini yang suka timbul di kalangan ABG sekarang, Jadi si ABG itu kalo gak PACARAN di bilang gak LAKU atau Perawan Tua sama teman-teman nya, Jadi dengan Ejekan teman-teman nya si Jomblo ini ada Dorongan untuk mencari pasangan atau mangsa :D .

2. Belum dibilang pacaran kalo belum pernah ciuman "bibir"
Yang ini memang super FAKTA, karena hampir 99% Cowo atau cewe pasti menjawab Belum dibilang pacaran kalo belum pernah ciuman "bibir", ya karena mungkin masa-masa pubertas dan rasa ingin tahu jadi si ABG ini mulai coba-coba nge rujak bibir :/ .
3. Cewek gak benar-2 cinta kalo gak mau diajak "ML" sama cowok'nya.
Menurut survey nih HAMPIR 95% Gaya pacaran jaman sekarang pasti pernah melakukan Hubungan sex diluar nikah, kenapa saya begitu YAKIN ? Seribu satu cara laki-laki untuk memenuhi hasrat nya, Ya namanya Laki-laki Walaupun SETIA tetapi menurut ane pasti dia udah dapet apa nya :D , karena menurut ane juga PACARAN itu TIDAK HALAL,dan yang namanya PACARAN pasti menimbulkan Effek INGIN BERCINTA :D.

 
Menurut Ane Sirkulasi Gaya Pacaran Jaman Sekarang nih bisa kayak Rantai makanan, Biasa speak-speak dulu sebagai awal permulaan mah, Lebih jelasnya baca aja deh dibawah ini :D :

1. Awal Permulaan Gaya Pacaran ABG :  
- Kenalan
- Ngobrol
- Minta No hape
- SMS'an
- Telponan

2. Tahap Kedua ^_^
- PeDeKaTe
- Becanda
- Perhatian
- Ngobrol gak jelas seharian
- Mulai JATUH CINTA deh...

3. Tahap menjadi Penambak Jitu :v
- Nembak : Baca Puisi Menyatakan Cinta
- JADIAN !!
- I LOVE YOU BANGET..
- Janji-janji cinta ato apa lah..
- Cinta Suci, Cinta Terakhir, Cinta Mati..
- bla bla bla..

4. Disini Proses supaya dapet Hatinya $_$
- Jalan Bareng
- Makan bareng
- Pulang bareng
- Pokok'nya Indah banget deh ^_^

5. Proses Birahi Level Satu gan :D :D

- Mulai deh pegang tangan...
- Kecup tangan: pas nonton bioskop biasanya..

6. Proses Birahi Level Dua. Tujuan :Supaya bisa meyakinkan cewek kita :v :v :v

- "Cium kening" : katanya tanda sayang
- "Cium Pipi" : katanya makin sayang
- Tangan Cowo mulai "Meluk" pinggang atau ngerangkul.

7. Proses Birahi level 3 : Tujuan untuk meyakinkan bahwa kita Kangen :v bruakaka

- "Cium Bibir" : kangen banget katanya... Lagi lagi di bioskop atau Taman, Kuburan :v .
- "Cium Leher" : katanya gemes, dan bukti Sayang (TAE)


8. PROSES-PROSES MENEGANGKAN :v

- Mulai ngelus T*k*t Cewek dari luar Kaos.
- Tangan Cowo mulai masuk ke dalem kaos.
- Uda mulai "grepe'-an everywhere, everytime.
- Mulai berani ngelepas Bra
- Mulai remas2 t*k*t langsung !!
- Minum susu langsung dari sumbernya, gak pake gelas.
(Pacaran sehat karena minum susu ? Beungeut maneh Jiga tapal kuda, Sehat darimana nya kamvreet !)

9. SAAT-SAAT MENEGANGKAN AND PROSES KE SELANJUTNYA :v
- Udah berani lepasin celana jeans pas di kost-kostan, Rumah sepi, Kuburan, Sawah, kebon.
- Masih ngelus-ngelus M*ki doang,blom ke tahap akhir.
- Udah mulai lepasin CD pasangan..
- Tangan udah berani nyentuh M*ki / P*n*s pasangannya.
- Oral
- Petting

10. Proses Akhir mendapatkan Surga Duniawi
- ML (Making Love) gaya standar, Nyesal katanya ?
- ML lagi... ko enak ya Sayang ..
- ML, udah pake direkam 3GP segala, ga bakal kesebar, koleksi kita berdua aja katanya

 11. Proses Kehancuran surga duniawi :v
- MBA (kalo cowok'nya tanggung jawab), kalo ngga tanggung jawab gimane ?
- Nangis, nyesal, bingung, kaget, belum siap duit, belum kerja, belum siap rumah tangga.
- Gugurin/buang bayi nya.
- Nelangsa, ngerasa dosa, gak PD lagi, malu, dll.

12. Cowoknya WOLES and 80% Kayak gini :v
- Pasangan kabur, cari pacar lagi.
- Nemuin yang baru, katanya cinta sejatinya.
- Ngulang dari nomor 1 s.d 12 lagi -_-

Miris banget dah ngeliat kenyataaan Gaya Pacaran Anak ABG Jaman Sekarang,

Dikutp dari: http://bnr-hack2015.blogspot.com/2015/11/gaya-pacaran-remaja-abg-jaman-sekarang.html

Fast Food Jadi Pilihan Utama?

Kesibukan bekerja dan tuntutan hidup lainnya membuat berkurangnya waktu untuk memasak lauk dan sayur untuk makanan sehari- hari. Pada akhirnya, banyak orang yang beralih ke makanan instan dan cepat saji, seperti makanan beku, makanan kalengan, dan makanan awetan. Makanan siap saji sekarang ini sudah menjadi gaya hidup, karena selain harganya terjangkau, makanan siap saji mudah diolah, cepat dan praktis, tahan lama, serta rasanya pun enak.
Berdasarkan hasil studi Kantar Worldpanel Indonesia, penggemar makanan beku seperti nugget, sosis, kentang siap goreng, bakso, dan lain- lain terus meningkat. Data ini didukung oleh naiknya jumlah pembeli yang mencapai 63 persen dari total rumah tangga urban di Indonesia, angka ini naik 8 poin dibandingkan dengan tahun lalu. Naiknya jumlah pembeli juga didukung oleh meningkatnya pengeluaran per rumah tangga sebesar 28 persen untuk kategori produk makanan beku, dari Rp. 100,000 setahun menjadi Rp. 128,000.
Dalam setahun, makanan beku dibeli rata- rata 11 kali, yang berarti hampir setiap bulan, setiap rumah tangga membeli makanan beku instan. Frekuensi pembelian ini meningkat secara signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu terutama untuk konsumen menengah ke bawah, sedangkan untuk masyarakat menengah ke atas frekuensi pembelian makanan beku tercatat lebih tinggi dari rata- rata yaitu 13 kali dalam setahun.
Dibandingkan dengan makanan beku, makanan kaleng dan awetan memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi dari sisi jumlah pembeli. Walaupun tahun lalu jumlah pembeli makanan kaleng dan awetan masih dibawah makanan beku, tahun ini jumlah pembeli makanan kaleng dan awetan sudah mencapai 68 persen dari total rumah tangga urban di Indonesia. Hal ini berarti pada tahun ini jumlah pembeli makanan kaleng dan awetan lebih tinggi daripada makanan beku. Pertumbuhan ini didorong oleh munculnya produk baru yaitu sosis siap makan yang sering dikonsumsi sebagai cemilan, namun tetap, ikan kalengan dan daging kornet mendominasi produk ini.
Dari kalangan rumah tangga muda tanpa anak, makanan kaleng dan awetan sangat digemari. Tahun ini saja 80 persen dari segmen tersebut merupakan pembeli dari makanan instan ini. Pada rumah tangga yang lebih dewasa, kecenderungan untuk membeli makanan kaleng dan awetan semakin berkurang. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kecenderungan rumah tangga pasangan muda lebih menyukai sesuatu yang instan dan cepat, sedangkan perhatian rumah tangga yang lebih dewasa terhadap kesehatan lebih tinggi.
Jadi bagaimana dengan Anda? Apakah Anda adalah salah satu dari penggemar makanan siap saji?

Ini dia 4F

1.Food..subhanallah makanan sekarang banyak banget macamnya..bahkan sampai pusing wat makanan kalau disuruh memilih karena
banyak makanan enak di jaman sekarang..makan apa aja boleh yang penting halal..food emang artinya makanan..bukan ini maksud saya, akan tetapi cara makannya.dijaman sekarang makan banyak kami perhatikan jarang yang dihabisin,rata-rata di sisain lantaran gengsi dan kita
mengikuti gaya orang-orang non Muslin or gaya jaman sekarang..
sedangkan Nabi kita mengajarkan makan harus sampai bersih (dihabiskan) lantaran kita tidak tau dimana letak keberkahannya..

2.Fillm.
film jaman sekarang jarang yang bermanfaat.kebanyakan mudharatnya..film isinya cinta dan cinta sehingga para remaja kita sibuk dengan urusan cinta kapan wat blajar islam dan blajar lainya..
apalagi film porno gampang banget kita jumpai tinggal aktifkan bluetoot,download,atau kita membeli di toko kaset,sehingga banyak anak yang belum cukup umur dapat mudah melihatnya..astaghfirullah..
jarang banget acara pengajian (Tausiyah)..dan tidak sedikit dari remaja kita meniru apa yang dilihat dari Film..hati-hati anggota tubuh kita ini rentan dengan apa yang kita lihat dan kita dengar..
kita bisa mengikuti dari apa yang kita lihat dan kita dengar..
mending jika kita mengikuti gaya orang shaleh kita bisa ngikutin yang baik,akan tetapi jika kita mengikuti gaya yang islam larang,gimana jadinya kita..???????????????Astaghfirullah..

3.Fashion.
ini yang membuat kita sering tertipu oleh yang namanya Fashion..ya ALLAH kami tidak jarang melihat wanita yang tadinya berjilbab lalu melepasnya lantaran hanya ingin di bilang cantik,dan mengikuti trend jaman sekarang..astaghfirullah..islam tidak melarang kita untuk mengikuti busana trend jaman sekarang selagi itu masih menutupi Aurat..pakaian itu intinya adalah menutup Aurat,buat apa pakaian mahal or beli diluar negeri sekalipun akan tetapi tidak menutupi aurat..sebaik-baiknya pakaian adalah pakaian yang menutupi aurat..
semoga kita semua bisa menutupi aurat kita sampai akhir hayat kita..Aamiin..

4.Free style.
gaya hidup kita ini jauh banget di jaman sekarang dari gaya hidup kita sebagai muslim..gak mabuk dibilang gk keren..gak berjud dibilangi gk oke.gak pacaran dibilang dibilang kolot (kampungan).
gak narkoba dibilangketinggalan jaman.
gak ngikutin jaman sekarang dibilang gk seru cuy..inilah gaya hidup jaman sekarang..astaghfirullah..
bahkan ada salah satu grup yang mengatakan "orang tua hanya melahirkan akan tetapi kami bisa sebebas-bebasnya tuk ber EXPRESI dan gaya semau gue."remaja adalah bentuk miniatur bangsa,generasi mudalah yang akan melanjutkannya..siapa lagi jika bukan kita..??mau kemana agama islam yang tercinta ini..?????jika bukan kita para remaja..hidup remaja kita mengikuti gaya free style bukan islami..
ya ALLAH rubahlah gaya hidup kami,dan kami berlindung dari pergaulan yang buruk..F4 ini adalah senjata umat non Muslim untuk menghancurkan kita umat muslim..mereka membiarkan kita beragama islam akan tetapi mereka menghancurkan dan
membuang apa yang islam ajarkan ke kita.. jika kau tak ingin kehilangan imanmu maka janganlah engkau tenggelam dalam suatu perkembangan jaman..jadilah dirimu seperti ikan,ikan walau hidup di air asin akan tetapi jati dirinya tawar..

lalu gimana caranya dunk..?????????buat menghadapinya..pehatikan 3 hal ini..1.JANGAN KAU JAUH DARI ORANG SHALIH (ALIM)*mendekatlah kepada orang-orang yang taat (kepada ALLAH),turutilah kata-kata mereka,karena mereka dapat melihat hal-hal yang benar.(Umar bin Khattab).merekalah penejuk hati kita..
2.HINDARI TEMAN YANG PERGAULANNYA BURUK..
Rasulullah SAW bersabda :"seseorang itu terletak pada agama teman dekatnya,
sehingga masing-masing kamu sebaiknya melihat kepada siapa dia mengambi teman dekatnya.(HR Tirmidzi,abu dawud,al-hakim,al-Baghawi).

jika kau berteman dengan mereka anggaplah seperti permen karet..terus kau kunyah ketika manis dan kau buang ketika sepah.artinya jika dia lagi baik kita temani,akan tetapi ketika dia lagi melakukan keburukan maka hindarilah.

3.BERUSAHA HILANGKAN RASA INGIN DIPUJI ORANG..biasanya kita ini mengikuti pergaulan jaman sekarang lantaran ingin di puji orang lain dan dipandang orang..dalam hati kita ingin berpakaian yang menutupi aurat,akan tetapi orang mengatakan kurang pantes ini dan itu maka menjadikan ragu niat kita..kita mau hidup ala islami tetapi orang bilang ini dan itu maka hilang lagi niat kita..buat apa kita dibilang keren manusia akan tetapi kita hina di depan ALLAH..biar orang bilang kita jadul or kampungan akan tetapi ALLAH menganggap kita mulia..semoga ALLAH menjaga kita dari sgala hal-hal yang buruk..Aamiin..semoga bermanfaat teman..ariez membuat catatan ini hakekatnya sedang menasehati diri ariez pribadi karena yang paling deket dengan komputer dan keyboard adalah ariez.dan yang menulis juga ariez..maka jika kau cerdas ambilah yang baik dan bisa bermanfaat buat kalian bermanfaat..
semoga ALLAH memuliakan kita semua.dan ALLAH menjaga diri kita dari pergaulan yang buruk.Aamiin..

Dikutip dari:
https://id-id.facebook.com/notes/mencari-mardhotillah-keredhaan-allah/waspadai-4-f-dalam-kehidupan-zaman-sekarang/174227882636903/

Fakta Kini VS Dulu

Sebagai evaluasi tentang kehidupan, gue coba-coba untuk mengingat kembali hal-hal di zaman dulu dan membandingkannya dengan zaman sekarang. Jadi berikut adalah fakta-fakta zaman dulu dan zaman sekarang:

1. - Dulu: Anak kecil itu mainannya petak umpet, kejar-kejaran, ular tangga, gasing (beyblade), ngerakit tamiya dan main lumpur di sawah.
- Sekarang:  Anak kecil itu mainannya Playstation, Xbox, komputer, smartphone dan gadget lainnya.

2. - Dulu: Anak SD bawaannya Tamagochi dan Gameboy.
- Sekarang: Anak SD bawaanya smartphone dan Playstation Portable (PSP).

3. - Dulu: Pergi ke sekolah jalan kaki, naik sepeda, diantar orang tua atau angkot.
- Sekarang: Pergi ke sekolah naik motor atau mobil sendiri.

4. - Dulu: Nyatat pelajaran di papan tulis itu pakai buku catatan.
- Sekarang:  Nyatan pelajaran tinggal foto papan tulisnya pakai smartphone.

5. - Dulu: Ngumpulin uang buat beli dan ngoleksi Tazos dari Chiki.
- Sekarang: Ngumpulin uang buat main game online dan beli voucher untuk akun game onlinenya.

6. - Dulu: Anak ABG lebih suka ngumpul bareng di teras rumah sambil makan rujak dan menikmati angin sepoi-sepoi.
- Sekarang: Anak ABG lebih suka pergi ke mall, kafe, diskotik/klub.

7. - Dulu: Pakaian terbuka itu gak sopan.
- Sekarang: Pakaian terbuka itu biasa aja.

8. - Dulu: Cinta-cintaan itu klasik dan romantis.
- Sekarang: Cinta-cintaan lebih modern dan cenderung kebarat-baratan.

9. - Dulu: LDR itu cuman bisa surat-suratan.
- Sekarang: LDR itu udah bisa SMS, Telponan atau Video Call.

10. - Dulu: Namanya dicampakan.
- Sekarang: Namanya diPHP-in.

11. - Dulu: Sahabat jadi pacar.
Sekarang: Sahabat jadi friendzone.

12. - Dulu: Perjaka/perawan sebelum menikah itu penting.
- Sekarang: Kalau masih perjaka/perawan walaupun belum menikah itu gak gaul.

13. - Dulu: Yang terpenting adalah sikap, perilaku dan etika.
- Sekarang: Yang terpenting adalah harta, jabatan dan penampilan.

14. - Dulu: Kalau lapar itu makan.
- Sekarang:  Kalau lapar itu buat status dulu.

15. - Dulu: Sebelum makan itu berdoa dulu.
- Sekarang: Sebelum makan itu foto dulu.

16. - Dulu: Doa itu diucapkan dalam hati
- Sekarang: Doa itu ditulis di sosial media

17. - Dulu: Kalau sakit itu pergi ke dokter.
- Sekarang: Kalau sakit itu buat status dulu.

18. - Dulu: Serba susah dan ribet.
Sekarang: Serba mudah dan praktis.

19. - Dulu: Kalau mau mencari informasi di perpustakaan.
- Sekarang: Kalau mau mencari informasi tinggal browsing di internet.

20. - Dulu: Dagang wartel menjamur.
- Sekarang: Dagang pulsa menjamur.

21. - Dulu: Foto pakai tustel
- Sekarang: Foto pakai DSLR/Smartphone

22. - Dulu: Nongkrong di warung kopi (warkop).
- Sekarang: Nongkrong di Coffee Shop/Kafe.

23. - Dulu: Kalau panas itu nyalain kipas angin.
Sekarang: Kalau panas nyalain AC.

24. - Dulu: Kalau belanja di warung/pasar
Sekarang: Kalau belanja di minimarket/super market

25. - Dulu: Pohon banyak, gedung sedikit..
Sekarang: Gedung banyak, pohon sedikit.

Ada yang ingin menambahkan lagi fakta tentang zaman dulu dan zaman sekarang?

Dikutip dari: https://agungadhyaksa.blogspot.co.id/2014/03/25-fakta-zaman-dulu-vs-zaman-sekarang.html
 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates